Tampilkan postingan dengan label Pengauditan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengauditan. Tampilkan semua postingan

Mengenal Jurusan Akuntansi dan tempat Praktek Kerja Lapangan

Melalui tulisan ini saya ingin membagikan sebuah pengalaman Praktek kerja lapangan atau Magang jurusan Akuntansi yang telah saya laksanakan pada, 19 november 2016 di kota jogja. Bagi anda mahasiswa jurusan Akuntansi yang sudah semester akhir wajib mengetahui bagaimana praktek kerja lapangan/magang, atau KKN & PPL demi mempercepat tugas selesai Skripsi untuk Wisuda tahun ini. Namun, bagi pembaca yang tidak mengetahui apa itu Akuntansi?  berikut penjelasannya, Jurusan akuntansi adalah bidang keilmuan dalam perguruan tinggi atau Universitas, bisa juga disebut sekolah tinggi atau kampus. Jurusan Akuntansi dan Manajemen merupakan program yang paling banyak peminatnya. Salah satu alasannya karena kesempatan karir  setelah lulus kuliah di jurusan Akuntasi paling banyak dicari perusahaan. Pasalnya jurusan Akuntansi di bekali ilmu pencatatan siklus akuntansi dalam membuat laporan keuangan yang banyak dibutuhkan perusahaan jasa atau dagang. Sedangkan jurusan Manajemen di bekali ilmu manage/Mengatur semua hal-hal yang ada diperusahaan supaya operasional perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.
Lulusan Akuntansi yang berasal dari universitas atau perguruan tinggi dapat bekerja sebagai Akuntan, diantaranya seperti: Audit internal, Auditor (Pemeriksa kewajaran laporan keuangan & Konsultan Keuangan /Manage laporan keuangan klien), Admin Pajak, Staff Bank, Staff Finance atau keuangan, manajer portofolio investasi, Pengelola asuransi, credit analyst, Account payable / Recevaible (Pemegang Kas PT dan Billing/Admin penagihan), Akuntan pendidik (Dosen atau Guru) di lembaga-lembaga pendidikan seluruh indonesia dan pengembang software akuntansi seperti: Accurate, Zahir, Myob, SAP dan lain sebagainya.
Praktek kerja lapangan (PKL) atau biasa disebut Magang memiliki tujuan untuk membekali mahasiswa atau karyawan baru dilembaga pemerintah atau perusahaan, baik itu perusahaan swasta atau perusahaan BUMN. Dengan tujuan dapat menguasai keahlian di dunia kerja secara cepat, serta dapat dipekerjakan di lembaga pemerintahan atau perusahaan dengan kompetensi keahlian dan ilmu pengetahuan yang telah dikuasai selama Praktek kerja lapangan (PKL) dalam jangka waktu tertentu (umumnya 2 sampai dengan 3 bulan praktik kerja).

Namun bagi mahasiswa tingkat akhir semester 7 selain memperoleh keahlian dari kegiatan praktek kerja lapangan, seorang mahasiswa dituntut dapat memiliki data praktek sebagai penunjang karya ilmiah atau biasa disebut SKRIPSI.
Skrispi adalah karya tulis ilmiah berupa hasil tulisan atas penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/Topik/judul dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku seperti: Judul tulisan, latar belakang masalah dan batasan masalah disertakan data pendukung dan dihasilkan sebuah kesimpulan atas hasil penelitian sarjana tingkat S1 yang dituangkan dalam Bab Skripsi. Tujuan skripsi menurut saya agar bisa mengedukasi pembaca dan mengimplementasikan bidang keilmuan selama kuliah.
Meski setiap Universitas tidak memberlakukan program Magang bagi setiap mahasiswa, namun menurut pengalaman penulis, Universitas Negeri justru dituntut melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) & PPL kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang disertakan data pendukung sebagai lampiran karya tulis ilmiah.


Saya berasal dari jurusan Akuntansi, konsentrasi tugas akhir yg saya pilih adalah Pengauditan. bagaimana Praktek kerja lapangan atau Magang yang telah saya laksanakan di Kantor Akuntan Publik bersama teman-teman kampus. Tentunya bagi Anda mahasiswa Akuntansi semester akhir, sedang bertanya-tanya, seperti apa sebenarnya kegiatan magang di Kantor akuntan publik, dan jobdesk kerjanya ada apa saja?
Sebelumnya saya sudah menjelaskan kepada Anda mengenal praktik kerja lapangan, serta tujuan yang akan dicapai. dan sekarang anda harus mengetahui langkah-langkah dalam menerima tugas sebagai Akuntan publik.
Saya mulai magang 19 November 2016 disalah satu kantor akuntan Publik kota Jogja. Ada beberapa tips yang harus Anda ikuti, agar magang menjadi menyenangkan. Tips pertama yang harus Anda lakukan jika berhasil lolos dari proses seleksi Admin mahasiswa Magang yaitu, berkenalan dengan orang-orang di Kantor Akuntan Publik tersebut. Tidak semua Kantor Akuntan publik (KAP) bisa menerima Mahasiswa magang. Hal ini pernah penulis alami ketika mengajukan permohonan magang disalah satu Kantor Akuntan Publik kota Semarang namun ada penolakan, karena KAP tersebut sudah terikat perjanjian M.O.U untuk tidak menerima mahasiswa magang dari luar kota Semarang. Tips yang kedua mengikuti semua arahan senior KAP dan jangan malu untuk bertanya. Anda harus aktif dan mau belajar hal baru. Karena dunia kerja berbeda jauh dengan perkuliahan.
Praktek kerja lapangan sebagai Auditor tak semudah yang dibayangkan, terkadang harus pulang larut malam (lebih dari jam 22.00 Wib) karena pekerjaan yang belum selesai. Auditor dibagi menjadi 2 yaitu, Auditor Internal dan Auditor Eksternal.  tugas Auditor eksternal (Akuntan publik) sebenarnya hanya memberikan 1 Pendapat dari 4 Opsi terhadap laporan keuangan Entitas, apakah Laporan keuangan yg disajikan manajemen perusahaan dalam keadaan:
  • Wajar,
  • Wajar dengan pengecualian,
  • Tidak wajar, atau
  • Auditor tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan yang telah diperiksa.

Namun sebelum menerima tugas, Auditor akan merivew terlebih dahulu seperti: besarnya komplektisitas perusahaan dan apakah sebelumnya sudah pernah diaudit, kasus yang pernah menimpa perusahaan tersebut dan lain sebagainya. tidak semua klien bisa menerima jasa audit dari Kantor Akuntan Publik.
Hal ini untuk menjaga independensi dan Integritas nama Kantor Akuntan Publik itu sendiri. Setelah sepakat untuk melakukan pemeriksan, biasanya Auditor eksternal dan manajemen perusahaan akan membuat kesepakatan kerja dalam perikatan audit kedua belah pihak. Didalam Perikatan Audit menjelaskan, jika semua data keuangan yg diminta Auditor eksternal harus diberikan, dan perusahaan harus bersikap transparan dalam artian tidak ada yg disembunyikan manajemen untuk menjamin pemeriksaan berjalan sesuai dengan standar prosedur Pemeriksaan Audit.
Standar Prosedur tidak sama dengan Standar Pemeriksaan Auditor Profesional (SPAP) yang diterbitkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar Prosedur dibuat untuk menjamin pemeriksaan berjalan secara efektif dan efisien (Selesai tepat waktu). Umumnya pemeriksaan Auditor Eksternal berjalan dalam waktu 3 s/d 4 bulan, tergantung Komplektisitas Perusahaan. Namun jasa Akuntan Publik bukan hanya jasa audit saja. Silahkan teman-teman search sendiri ya...

Praktek kerja lapangan atau Magang di Kantor Akuntan Publik

Vouching dan tracing

Jika anda mahasiswa jurusan Akuntansi, pasti sudah paham dengan proses laporan keungan dimulai dari transaksi,penggolongan, pengiktisaran hingga pelaporan keuangan. Jika anda sudah lupa dengan materi ini, silahkan perhatikan gambar dibawah ini:


Vouching adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran atau keabsahan suatu bukti yang mendukung transaksi. Kegiatan ini meliputi memilih catatan yang ada pada catatan akuntansi serta memperoleh dan menyelidiki dokumen yang mendasari catatan tersebut untuk menentukan keabsahan dan ketelitian transaksi yang dicatat. Namun cara ini biasanya memakan waktu terlalu lama.

Tracing adalah suatu kegiatan yang merupakan kebalikan dari Vouching. Arah kegiatan tracing adalah mengikuti dokumen sumber hingga ke pencatatannya dalam catatan akuntansi. adapun pelaksanaan dari tracing adalah mengikuti dokumen sumber. Cara ini yang lebih digunakan, dengan cara sample tanggal transaksi di setiap bulan.
Contoh: tracing laporan kas penerimaan dari operasional perusahaan dagang. Dari 31 hari tanggal dalam 1 dibulan agustus di ambel sampel 3 tanggal, kemudian di trace. Kemudian di bulan september di ambil 7 tanggal kemudian di tracing. Apakah jurnal yang dibuat, ada semua dalam bukti transaksi? Jika ya! Berarti laporan tersebut valid. 

Cash Opname

Cash Opname adalah pemeriksaan fisik pada uang kas tunai antara saldo yang terdapat pada Catatan Akuntansi dengan Uang kas yang ada di brankas/di tangan (cash on hand). Melakukan Cash opname itu tidak sulit, kita hanya memerlukan ketelitian dan kesabaran saja.


Contoh: jika pada tanggal 30 September 2018 saldo Kas Operasional atau kasir dalam catatan atau rincian sebesar Rp.50.700.300 rupiah. maka Anda sebagai Auditor harus memastikan jumlah uang tersebut ada pada saat pemeriksaan di tanggal 1 Oktober 2018 ketika anda hitung harus benar-benar ada fisiknya dan uang di brankas atau Boxs harus kosong. Jika uangnya lebih, tanyakan langsung kepada pemegang kas operasional atau kasir dari mana sumber tersebut. Jika kurang maka kasir atau pemegang kas operasional harus di klaim (tombok: dalam bahasa Jawa).


Konfirmasi Piutang

Konfirmasi piutang adalah suatu tindakan yang biasanya dilakukan oleh auditor eksternal ketika mengaudit piutang suatu perusahaan berupa menanyakan kepada pelanggan apakah mereka memiliki utang sebesar nominal tertentu kepada perusahaan. Ada dua jenis konfirmasi piutang yaitu konfirmasi positif dan konfirmasi negatif.


Contoh: konfirmasi piutang dagang bisa dilakukan dengan cara mengunjungi langsung customer, nasabah (jika perbankan) atau pemilik hutang, dengan membawa bukti Nota atau buku pinjaman nasabah. Setelah customer atau Nasabah melihat bukti tersebut, berikan 1 lembar Form konfirmasi piutang. Negatif artinya customer atau Nasabah tidak mengakui hutang atas nama pribadi. Positif artinya nasabah mengakui semua kepemilikan hutang kepada Perusahaan/Bank, disertai dengan tanda tangan pemilik hutang. Hal ini untuk memastikan tidak ada pelanggaran/FRAUD dilapangan yg dilakukan oleh bagian marketing/sales.

Mengecek perhitungan matematis

Mengecek perhitungan matematis adalah melakukan checking pada laporan perusahaan klien penjumlahan horizontal dan Vertikal suatu angka matematis dengan perkalian, pengurangan, pertambahan dan pembagian dalam laporan keungan sudah benar. Mengecek rasio-rasio keuangan yang dibuat perusahaan sudah benar, mulai dari perputaran aset, rasio utang, rasio investasi serta rasio lainnya untuk menunjang pertumbuhan perusahaan sudah dibuat sesuai dengan angka-angka yang di dapat dari perhitungan. Auditor harus memastikan angka-angka tersebut sudah di evalusi dan diperiksa, sehingga menghasilkan rasio yang benar sebagai acuan perhitungan.


Contoh: Admin keungan seharusnya memasukan angka Hutang sebesar Rp10.0000.000 pada sistem. namun yang  terjadi, Admin meng input disistem sebesar Rp1.000.000 rupiah. kekurangan angka 0 dalam jumlah 1 yang berarti sebesar Rp9.900.000 sangat fatal. sehingga perusahaan salah memprediski rasio hutang mereka. Tugas Auditor mengecek kembali bahwa semua angka-angka yg ada disistem sudah di input dengan benar.

Cek Opname Aset

Cek Opname Aset adalah pemeriksaan fisik pada aset-aset perusahaan yang tertera pada laporan Neraca. Aset sendiri dibagi dalam 2 kategori: aset lancar dan aset tetap. Melakukan cek fisik aset harus didampingi oleh pemegang/otoritas aset itu sendiri. Biasanya perusahaan memiliki kepala bagian untuk menjaga asetnya tetap terjaga. Untuk aset tetap caranya tidak jauh berbeda, tinggal mengikuti panduan prosedur kerja Auditor.


Contoh: Aset lancar (Kendaraan), mengecek semua kendaraan yang ada pada laporan Neraca, ada fisiknya dan ada bukti kepemilikannya atas nama perusahaan. Umumnya aset kendaraan akan dijaga oleh kepala bagian kendaraan atau kepala bengkel. Caranya: bandingkan jenis, warna, model dan nomor kendaraan sudah sesuai dalam bukti kepemilikan STNK.

Jika ada yg belum jelas, silahkan tinggalkan pesan pada kolom komentar... :D

Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. Ulasan materi Audit terbaru bisa anda cek (Materi audit lainnya) dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halaman website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..

Artikel pilihan penulis:

  1. Cara daftar Google Adsense untuk Channel Youtube dan Website
  2. Cara menghasilkan Uang di Internet tanpa modal yang terbukti
  3. Dahsyat !! ini loh 8 Pertanyaan HRD yg sering ditanyakan saat Wawancara
  4. 13 Referensi: Alasan Karyawan untuk Libur Kerja
  5. Cara lolos Tes Kerja dengan 4 Model Psikotes di Perusahaan

contoh surat permohonan bisa magang diKantor Akuntan Publik

Sudah semester akhir kuliah bingung belum dapat tempat magang? Apakah ada yang salah dengan surat permohonan anda, atau ada kesalahan lainnya. Surat lamaran kerja berbeda dengan surat permohonan magang. Meskipun dalam praktiknya anda sama-sama bekerja disebuah instansi. Contoh surat lamaran kerja tulis tangan akan lebih diprioritaskan akan diterima bekerja, apakah sama dengan halnya surat permohonan magang  yang di print? Begitulah beberapa pertanyaan yang sering muncul ketika membahas surat permohonan magang.
Secara umum format penyusunan Surat permohonan sama, hanya saja nama instansi, alamat instansi dan nomer teleponnya akan berbeda, dan jelaskan niat anda ingin praktik/magang di instansi tersebut. yang terpenting adalah detail cara anda dalam menyusun surat magang. jangan sampai salah nama instansi atau salah ketik. kata-kata dalam surat lamaran anda akan menjadi bahan pertimbangan tersendiri untuk instansi dapat/bisa menerima anda.
Sebagai seorang mahasiswa pastilah dituntut bagaimana pengetahuan anda secara teori-teori buku program studi untuk mengaplikasikan secara baik dan benar kedalam dunia kerja. profesi magang belakangan ini sangat banyak dipublikasi ke media elektronik melalui internet atau sosial media untuk menarik simpati mahasiswa/i yang ingin melakukan praktik kerja atau magang disebuah instansi. jika anda menemukan lowongan magang di media cetak atau surat kabar. berhati-hatilah, jika dalam kolom iklan tidak menyebutkan alamat intansi dan nomer telepon.

Jika anda menemukan artikel yang kami beri contoh surat permohonan bisa magang di kantor akuntan publik, kami berkesimpulan bahwa anda sedang mencari-cari referensi cara membuat surat lamaran permohonan untuk magang. bagi seorang mahasiswa menjadi sangat deg-degan ketika memasuki semester akhir (semester 7 dan 8); fase ini adalah fase yang kami anggap benar-benar krusial atau sangat bahaya bila anda belum menemukan secara detail bagaimana membuat Surat Permohonan Magang dengan detail baik. mengapa harus detail?

Sebelum mencari tahu, bagaimana cara membuat Surat permohonan magang dengan detail baik, saya ingin mengajak anda berfikir sejenak. loh... koq mau bikin surat aja kok diajak mikir to? coba simak terlebih dahulu penjelasannya  di bawah ini.
Magang adalah suatu kegiatan kerja yang diadakan diperusahaan atau instansi tertentu, baik itu di instansi swasta atau di instansi pemerintahan/BUMN. Bagi mahasiswa akuntansi di Perguruan tinggi, secara umum mahasiswa akuntansi memiliki 4 Konsentrasi yang bisa dipilih saat berada di semester 7, konsentrasi tersebut yaitu : Perpajakan, Keuangan, Pemerintahan Daerah atau Audit. konsentrasi ini dibuat untuk menyesuaikan minat dan bakat setiap mahasiswa/i diperguruan tinggi.
sudah pasti jika beda konsentrasi, berbeda pula cara penulisan suratnya. Teman kami di semester 7 mengambil konsentrasi audit. meski nilai mata kuliah konsentrai Audit kurang baik, tapi membuatnya semakin ingin tahu (penasaran) dengan proses audit dalam praktik dunia kerja nyata.
Tujuan dari praktik kerja atau magang adalah sebagai wadah mahasiswa dalam proses melatih keahlian (Skill) di Dunia kerja. padahal proses praktik didunia kerja berbalik 360 derajat ketika bila dibandingkan berada pada bangku kuliah Universitas. ibarat  kuliner, teori semasa kuliah adalah makanan pembuka, hanya yang ringan-ringan saja. sedangkan saat anda praktik kerja atau magang ibarat makanan utama (main course).
bukan kami menakut-nakuti atau membuat nyali pembaca web ciut dengan mengatakan ini, justru sebaliknya harusnya anda merasa tertantang dengan materi ini. jangan sampai anda tidak siap mental, tidak siap budget (uang saku) dan tidak siap kemampuan akan melakukan praktik atau kerja magang. bukankah selama kuliah anda bermimpi atau bercita-cita menjadi orang yang sukses?
Disinilah kesempatan anda, gunakan waktu sebaik mungkin. dengarkan semua arahan dari instruktur atau senior ditempat pelatihan atau magang anda diterima magang. kerjakan dengan serius dan penuh tanggung jawab.
Namun, balik lagi ke judul artikel, bagaimana membuat Surat Permohonan bisa Magang di kantor akuntan publik dengan detail baik, agar anda dapat langsung diterima di instansi yang telah anda pikirkan baik-baik sebelum mengambil keputusan untuk mengirimkan permohonan magang ke instansi tersebut. kami hanya memberikan contoh surat permohonan Magang di kantor akuntan publik. untuk instansi lain, silahkan anda kembangkan sendiri.

Berikut ini contoh Surat Magang di KAP Haryanto Sahari:

Sebaiknya telepon terlebih dahulu nomer instansi tempat tujuan anda praktik/magang. hal ini penting, jika anda mengirimkan surat permohonan magang melalui e-mail. terkadang e-mail yang ada dalam website tidak valid atau sudah lama mati. Kami sendiri sebagai mahasiswa pernah mengalami 2 minggu tanpa panggilan setelah mengirim surat lamaran Permohonan Magang melalui e-mail.

Untuk cara membuat CV yang baik, baca disini: Membuat CV dengan Design Profesional

Maka dari itu, penting bagi anda untuk menghubungi terlebih dahulu. mintalah alamat e-mail yang valid, agar anda dapat segera menerima konfirmasi, sebagai berikut:
1). Apakah lamaran anda diterima atau tidak (jika ditolak, segera cari instansi lain).
2). Tanyakan kapan anda bisa mulai praktik kerja/magang setelah lamaran anda diterima.
3). Apakah data informasi yang anda kerjakan dalam instansi selama magang boleh disalin (Copy).
4). Minta soft copi atau file pekerjaan selama praktik/magang (untuk dijadikan bahan laporan tugas akhir atau Skripsi).
Perlu anda ingat dengan baik, anda memang berniat mencari pengalaman dan ilmu pengetahuan baru di dunia pekerjaan dalam hal praktik magang. tetapi perlu digaris bawahi, bahwa anda harus memiliki sumber data dari yang sudah anda jalani selama praktik/magang, sebagai bahan Tugas akhir atau Skripsi untuk penunjang data Laporan Skripsi.

Sekali lagi kami ingatkan, gunakan waktu sebaik mungkin. dengarkan semua arahan dari instruktur atau senior ditempat pelatihan atau magang anda diterima. kerjakan dengan serius dan penuh tanggung jawab. Bila kerjaan anda baik dan memuaskan pihak instansi, tidak ada salahnya anda mengirim lamaran kerja ke instansi ini lagi. Karena besar kemungkinan anda diterima bekerja disana. Selamat meraih masa depan sebagai akuntan!

Baca juga: share Pengalaman Magang di KAP/Kantor Akuntan Publik


Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. Ulasan materi terbaru bisa anda cek (kilk update artikel terbaru) lainnya dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halaman website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..

Asersi manajemen dalam audit laporan keuangan entitas

Laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan disebut asersi-asersi atau pendapat manajemen. Asersi tersebut ada 5 macam, eksistensi, kelengkapan, membuktikan hak dan kewajiban, penilaian dan alokasi serta penyajian dan pengungkapan. Audit dilakukan untuk menentukan laporan keuangan sebagai keseluruhan informasi kuantitatif, obyektif yang sangat berguna untuk bagian internal dan eksternal perusahaan yang telah di periksa dan dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah di tetapkan oleh pihak manajemen perusahaan.


Auditor menguji laporan keuangan dengan menguji kebenaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan apakah telah disajikan secara wajar dalam laporan keuangan sebelum dipublikasikan. Dalam hal ini bursa efek atau pihak-pihak yang berkepentingan (eksternal/internal).


Ada 5 Asersi Asersi manajemen dalam Audit laporan keuangan entitas

1. Asersi Exsistensi / Keterjadian atau Keberadaan

Auditor menguji Keterjadian transaksi-transaksi yang ada dalam akun-akun laporan keuangan benar-benar terjadi (Bukan fiktif). Dan apakah transaksi yg terjadi telah sesuai tanggal dan obyektif (metode Accrual basic) telah di cutt of / di tutup per tanggal Neraca. Auditor akan memrikasa memeriksa semua bukti transaksi berdasarkan sampel yg telah dipilih, seperti:
  • Kuitansi,
  • faktur pembelian dan penjualan, 
  • Nota debet, 
  • Nota kredit,  
  • Nota kontan, cek / Giro ;Jika anda lupa materinya, 
Silahkan buka : Dasar akuntansi keuangan dan 5 macam laporan keuangan di indonesia 
Bukti transaksi yang terkumpul akan ditentukan Auditor untuk diambil sebagai sampel pemeriksaan agar audit laporan keuangan dapat berjalan dengan efisien dan selesai tepat waktu.


2. Asersi Completnes / Kelengkapan

Auditor menguji bahwa jumlah saldo-saldo yang telah tersaji dalam laporan keuangan dalam laporan neraca atau laporan laba/rugi sudah kesemuanya (Complete) tercatat sesuai transaksi yang terjadi dari tanggal 1 januari hingga 31 desember (satu periode). pemeriksaan ini untuk memastikan tidak ada catatan transaksi yang terlewat atau terselip dalam laporan keuangan yang kemungkinan belum dicatat oleh pihak manajemen perusahaan.


3. Asersi Pembuktian Hak dan Kewajiban

Pemeriksaan ini dilakukan Auditor untuk membuktikan bahwa klien perusahaan mempunyai hak atas aktiva yang dilaporakan dalam neraca dengan melihat bukti kepemilikan aktiva, seperti:
  • Kendaraan dengan bukti STNK, 
  • Aset tetap (tanah dan bangunan) dengan bukti kepemilikan surat jual-beli tanah, dan 
  • Sertifikat tanah dengan bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan, serta lain sebaginya.
Membuktikan kebenaran akan adanya pasiva/kewajiban-kewajiban berupa utang jangka pendek dan atau utang jangka panjang benar-benar dimiliki oleh klien perusahaan yang tersaji dalam laporan neraca perusahaan dengan cara konfirmasi dan memakai Prosedur audit test Hutang.
Jika anda Lupa materinya, silahkan buka: Apa itu Aktiva dan Pasiva pada Posisi Keuangan?


4. Asersi Penilaian dan Alokasi

Pemeriksaan yang dilakukan Auditor untuk Penilaian pada rekening neraca dan laba/rugi yang sudah dicatat oleh manajemen perusahaan apakah sudah dicantumkan atau dicatat pada jumlah saldo yang sebenarnya, seperti:
  • Manajemen membuat asersi bahwa aset tetap dicatat berdasarkan harga pemerolehan dikurangkan dengan  penyusutan aset tetap berdasarkan golongan dan prosentase aset tetap. 
  • Pemerolehan aset tetap secara sistematis dialokasikan ke dalam periode-periode akuntansi selanjutnya dalam laporan neraca perusahaan.
Pemeriksaan auditor selanjutnya mengecek kebenaran alokasi untuk rekeing Laba/rugi disajikan manajemen perusahaan dengan benar antara pendapatan dan biaya/beban,seperti:
  • Manajemen membuat asersi bahwa harga perolehan dari Harga pokok produk (HPP) dengan prosentase 80%. Kami rasa semua pembaca mengerti arti angka 80% tersebut.


5. Asersi Penyajian dan Pengungkapan

Dalam hal Penyajian, Auditor harus mengidentifikasi apakah rekening dalam neraca atau laporan laba/rugi harus jelas identitas dan klasifikasi akunnya (apakah asset atau kewajiban atau equitas). Dalam hal Pengungkapan auditor harus memastikan bahwa akun-akun dan komponen dalam laporan keuangan yang diungkapakan manajemen dalam laporan keuangan perusahaan telah tersaji dengan benar dan semestinya.

Semua pemeriksaan yang telah Auditor lakukan dilapangan dengan semua bukti-bukti yang terkumpul untuk pemeriksaan audit laporan keuangan harus sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang berlaku di indonesia. Adanya auditor dalam hal laporan keuangan untuk mencegah pembaca laporan keuangan atau pihak-pihak berkepentingan (internal/eksternal) tersesat atau disesatkan atau salah mengidentifikasi.

Tujuan audit dalam Laporan keuangan

Pendapat Auditor atas laporan keuangan perusahaan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang diatur dalam SAK (Standart Akuntansi Keuangan) dan tujuan auditor hanya sebatas menyatakan pendapat yang tertuang dalam Laporan Auditor Independen (LAI). laporan keuangan perusahaan yang disajikan pihak manajemen perusahaan dan telah diperiksa, maka auditor wajib memberikan pendapat atas laporan keuangan klien dengan pendapat:
  1. Wajar
  2. Wajar tanpa pengecualian
  3. Wajar dengan pengecualian
  4. Tidak Wajar, atau
  5. Tidak Memberi pendapat
Sebelum memberikan pendapat atas laporan keuangan manajemen, Auditor harus menguji atau memeriksa 5 Asersi-asersi atau pendapat manjemen atas laporan keuangan perusahaan. agar auditor dapat memberikan pendapat secara tepat dan atau atas dasar obyektif laporan keuangan untuk tetap menjaga keakuratan audit laporan keuangan.

Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. Ulasan materi Audit terbaru dapat anda cek dengan klik (Materi Pengauditan lainnya) dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halam website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..

SA 600 Penggunaan pekerjaan lain

Penggunaan pekerjaan lain Auditor terkait standar audit 600 (SA 600) bisa di artikan sebagai konsultan termasuk juga penasihat hukum yang ditugasi sebagai spesialis dalam situasi selain dalam penyediaan jasa kepada klien. Keputusan Untuk Menggunakan Pekerjaan lain dari auditor memungkinkan ia menguasai atau memahami hal-hal bisnis secara umum, tetapi ia tidak diharapkan memiliki keahlian sebagai seorang yang terlatih atau memenuhi syarat untuk melaksanakan praktik profesi atau pekerjaan lain. Dalam hal ini adalah Internal audit perusahaan itu sendiri.
Fungsi dan tugas internal audit didalam sebuah perusahaan adalah memastikan semua operasional perusahaan sudah berjalan sesuai dengan standar & prosedur perusahaan untuk menjamin efisiensi dan efektivitas perusahaan dan mencegah Fraud (Kecurangan). Namun seorang internal Audit peusahaan tidak Layak untuk memberikan pendapatnya atas sebuah laporan keuangan yang ia Awasi/Control.
Hal ini terkait Independensi dan Integritas Akuntan Publik/Auditor Eksternal, tidak boleh memiliki hubungan apa pun kepada klien sebagai pemberi jasa audit, selain hubungan Perikatan audit. Yang didalamnya tertuang hak-hak sebagai pemberi jasa keuangan (Konsultan di luar perusahaan) dan kewajiban perusahaan dalam memberikan Fee (Biaya/Ongkos Konsultan Audit) dengan segala Komplektisitas perusahaan yg terikat dan disetujui kedua belah pihak, antara Akuntan Publik dan manajemen perusahaan. Namun sebelum memulai, auditor eksternal harus memahami Prinsip-prinsip penggunaan pekerjaan lain, sesuai dengan standar audit 600.


Bagi anda mahasiswa Akuntansi yang sedang mecari Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) 2015 terbaru, berikut ini adalah Standar audit tentang prinsip umum dan tanggung jawab seoarang auditor. Sudah dijelaskan diatas mengenai arti standart. Untuk lebih jelasnya silahkan baca SPAP terbaru, yang saya kutip dari Buku karangan Al.Haryono Jusup (terbitan 2014, penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) oleh Theodorus.M dan Tuanakotta (terbitan 2015, penerbit : Salemba Empat). sebagai berikut:

Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain (SA.600 s/d SA.620)

SA 600 : Pertimbangan Khusus - Audit atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen)
Dalam International standar audit 600 tidak relevan dengan entitas kecil dan menengah (yang menjadi sasaran audit). Standar ini membahas audit atas laporan keuangan kelompok perusahaan (group financial statements) yang melibatkan beberapa KAP (Kantor Akuntan Publik). Definisi-definisi yang dicantumkan berikut (SA 600.9):
1. Component
Entitas atau kegiatan bisnis yang memliki informasi keuangan yang merupakan bagian dari laporan keuangan kelompok (group financial statements).
2. Component Auditor
Auditor yang melaksanakan audit atas informasi keuangan dari suatu component.
3. Component Management
Manajemen yang bertanggungjawab atas pembuatan informasi keuangan dari suatu component.
4. Component Materilality
Materilalitas untuk suatu component yang ditentukan oleh group engangement team.
5. Group
Seluruh atau semua component yang infromasi keuangannya termasuk dalam group financial statements.
6. Group audit
Audit atas group financial statement.
7. Group Audit Opinion
Pendapat atau opini audit atas group financial statements.
8. Group Engangement Partner
Partner pada KAP yang bertanggungjawab atas group audit engangement.
9. Group Engangement Team
Para partner termasuk group engangement partner, dan staff yang menetapkan strategi audit menyeluruh (overall group audit strategy), berkomunikasi dengan component auditors, melaksanakan pekerjaan yang terkait konsolidasi, dan mengevaluasi kesimpulan yang ditarik dari bukti audit untuk merumuskan opini atas group financial statements.
10. Group Financial Statements
Laporan keuangan yang meliputi informasi keuangan dari lebih dari satu component.
11. Group Management
Management yang bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian group financial statements.
12. Group Wide Controls
Pengendalian yang dirancang, diimplementasikan dan dipelihara oleh group management terhadap pelaporan keuangan kelompok.
13. Significant Component
Suatu component yang oleh group engagement team diidentifikasi sebagai component yang secara individual mempunyai aspek keuangan yang besar (financial significant) bagi group, atau karena sifatnya yang khas, sangat boleh jadi membawa resiko signifikan atas salah saji material dalam group financial statements.

SA 610 : Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
Penggunaan pekerjaan auditor internal untuk membantu organisasi dalam memelihara pengendalian intern. Namun, apakah pekerjaan auditor internal memadai untuk menentukan dampak yang direncanakan dari pekerjaan tersebut terhadap sifat, waktu dan luasnya prosedur Kantor Akuntan Publik, serta melaksanakan prosedur audit atas pekerjaan auditor internal untuk mengevaluasi kelayakan pekerjaan auditor internal untuk digunakan Kantor Akuntan Publik (SA 610).

SA 620 : Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor
Dalam istilah “Tenaga ahli auditor” Standar Audit (SA 620.6) mendefinisikan seseorang atau suatu organisasi yang memiliki keahlian (expertise) dalam suatu bidang diluar accounting atau auditing, yang pekerjaannya dalam bidang tersebut digunakan auditor/KAP untuk membantunya memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Seorang pakar auditor (auditor’s expert) bisa berasal dari KAP tersebut (atau jaringan), disebut auditor internal expert (auditor eksternal expert) yang berasal dari luar.

Jika setelah 4 halaman membaca semua ulasan Standar Audit Berbasis ISA, namun anda merasa belum cukup mengerti, berikut ada sebuah buku Standar Audit Berbasis ISA dengan harga spesial yang bisa anda miliki. mengapa harus ada standar dan kenapa harus International Standart on Auditing / ISA yang berlaku di indonesia?

Audit Berbasis ISA (Internantional Standards on Auditing)
Harga Normal Rp161.900 + diskon 10% = Hanya Rp145.710 (Stock Terbatas)
Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. Ulasan materi Audit terbaru dapat anda cek dengan klik (Materi Pengauditan lainnya) dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halam website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..

Artikel pilihan Penulis:

  1. Mengenal Akuntansi dan Share pengalaman magang di Kantor AkuntanPublik
  2. Fungsi Internal Audit dalam Sistem Pengendalian Manajemen
  3. Soal Accounting: Buatlah jurnal umum, buku besar dan 4 Laporan keuangan 
  4. Share pengalaman Magang di Kantor Akuntan Publik

Bukti audit dalam Standar Profesional Akuntan Publik 2015

Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh Auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan Pendapatnya.
Untuk memperoleh bukti, Auditor biasanya melakukan Observasi, Konfirmasi atau melakukan Inspeksi atau, dengan Wawancara untuk memperoleh Bukti Fisik dengan melakukan vouching dan tracing terhadap Catatan akuntansi manajemen dalam penyajian laporan keuangan Perusahaan. Namun seorang auditor harus memahami prinsip-prinsip dalam pemeriksaan sebagai berikut:


Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi profesi berkewajiban untuk menetapkan standar audit. Dengan perkembangan yang terjadi dalam era Globalisasi, IAPI telah memutuskan untuk mengadopsi International Auditing Standards (ISA) yang diterbitkan International Auditing And Assurance Standards Boards (IAASB) dan dengan demikian tidak memberlakukan lagi standar audit yang selama ini berlaku. Ikatan Akuntan Publik Indonesia menerjemahkan International Auditing Standards (ISA) kedalam bahasa indonesia dan diberi judul Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan menetapkan pemberlakukan Standar Profesional Akuntan Publik di indonesia (Jusup, 2014).
Bagi anda mahasiswa Akuntansi yang sedang mecari Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) 2015 terbaru, berikut ini adalah Standar audit tentang prinsip umum dan tanggung jawab seoarang auditor. Sudah dijelaskan diatas mengenai arti standart. Untuk lebih jelasnya silahkan baca SPAP terbaru, yang saya kutip dari Buku karangan Al.Haryono Jusup (terbitan 2014, penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) oleh Theodorus.M dan Tuanakotta (terbitan 2015, penerbit : Salemba Empat). sebagai berikut:

Bukti Audit dalam Standar Akuntan (SA.500 s/d SA.580)

SA 500 : Bukti Audit
Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit yang teapat sesuai dengan kondisi untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat (SA 500.6)
Bukti audit yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan (SA 500).

SA 501 : Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan
Menetapkan tujuan auditor ialah untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat menegenai (SA 501.3):
  • Adanya (existence) dan kondisi persediaan;
  • Lengkapnya (completeness) informasi mengenai litigasi dan tuntutan hukum terhadap entitas;
  • Penyajian dan pengungkapan informasi segmen sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

SA 505 : Konfirmasi Eksternal
Tujuan auditor dalam menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, ialah merancang dan melaksanakan prosedur untuk memperoleh bukti audit yang relevan dan andal (SA 505.7).
Jika auditor menyimpulkan bahwa jawaban konfirmasi tidak andal/tidak dapat dipercaya, auditor wajib mengevaluasi implikasinya terhadap penilaian resiko yang dilakukan auditor mengenai salah saji yang material, termasuk risiko adanya kecurangan (fraud), dan terhadap sifat, waktu dan luasnya prosedur audit lainnya (SA 505.11).
Auditor wajib mengevaluasi apakah hasil dari prosedur konfrimasi eksternal memberikan bukti audit yang relevan dan andal, atau apakah bukti audit tambahan diperlukan (SA 505.16).

SA 510 : Perikatan Audit Tahun Pertama - Saldo Awal
Penugasan audit pertama bukan hal baru untuk praktisi di indonesia. Standart Audit 510 menegaskan kewajiban-kewajiban auditor dan memberikan petunjuk pelaksanaannya. Petunjuk pelaksaan yang diberikan adalah (SA 510):
  • Membaca laporan keuangan terakhir dan laporan auditor terdahulu;
  • Melihat apakah saldo penutupan dari periode yang lalu telah dipindahkan ke periode ini dengan benar, dan mencerminkan penggunaan kebijakan akuntansi yang tepat;
  • Meriview kertas kerja auditor terdahulu;
  • Melaksanakan prosedur audit dalam periode ini untuk memperoleh bukti tentang saldo pembukuan. Ini penting jika laporan keuangan yang lalu tidak diaudit.

SA 520 : Prosedur Analitis
Prosedur analitis didefinisikan sebagai Pengevaluasian terhadap informasi keuangan yang dilakukan melalui analisis hubungan antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis juga mencakup investigasi sebagaimana yang diperlukan atas fluktuasi atau hubungan teridentifikasi yang tidak konsisten dengan informasi relevan lain, atau yang berbeda dari nilai yang diharapkan dalam jumlah yang signifikan (SA 520.4).

SA 530 : Sampling Audit
Sampling audit sebagai penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100% unsur dalam suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa sehingga semua unit sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih dalam memberikan basis memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan (SA 530.5)

SA 540 : Audit atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan
Makna yang digunakan dalam standar audit sehubungan dengan estimasi akuntansi memberikan istilah-istilah berikut (SA 540.7):
1. Estimasi Akuntansi  (Accounting estimate)
Nilai yang mendekati suatu nilai uang, yang digunakan jika tidak ada pengukuran yang tepat. Istilah estimasi ini digunakan untuk jumlah (uang) yang diukur dengan nilai wajar (fair value) dimana ada ketidakpastian dalam estimasi (estimation uncertainty), maupun jumlah-jumlah lain yang memerlukan estimasi. Dalam hal International Auditing Standards (ISA) hanya membahas estimasi akuntansi (accounting estimates) dengan pengukuran nilai wajar, istilah “fair value accounting estimates” (“estimasi akuntansi nilai wajar”) yang digunakan.
2. Auditor’s point estimate atau auditor’s range
Jumlah atau rentang jumlah, yang diambil dari bukti audit untuk digunakan dalam mengevaluasi management’s point estimate.
3. Estimation uncertainly
Kerentanan estimasi akuntansi dan pengungkapan (disclousures) yang melekat dalam pengukuran (pada setiap estimasi).
4. Management bias
Tidak netralnya manajemen dalam membuat atau menyiapkan informasi.
5. Management’s point estimate
Jumlah yang dipilih manajemen untuk pengakuan (terhadap) atau disclosures (mengenai) estimasi akuntansi.
6. Outcome of an accounting estimate
Jumlah/nilai uang sebenarnya dari penyelesaian transaksi, peristiwa, atau kondisi yang mendasari estimasi akuntansi.

SA 550 : Pihak Berelasi
Prosedur audit berkenaan dengan pihak-pihak terkait, hubungan diantara pihak-pihak terkait, dan transaksi dengan pihak-pihak terkait. Istilah “pihak-pihak terkait” merupakan terjemahan dari related parties. Istilah lain yang sering digunakan ialah “hubungan istimewa” atau “pihak-pihak dengan hubungan istimewa”.
Dalam mendefinisikan istilah ini International Auditing Standards mengembalikannya kepada kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Namun, jika kerangka pelaporan keuangan yang berlaku tidak mengaturnya (menyebutnya secara sambil lalu, dan sangat minim) maka ISA memaknakan pihak berelasi (related-party) sebagai (SA 550.10):
  • Seseorang atau suatu entitas yang mengendalikan atau sangat berpengaruh, secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, terhadap entitas pelapor.
  • Suatu entitas yang dikendalikan atau dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, oleh entitas pelapor; atau
  • Entitas lain yang bersama entitas pelapor berada dibawah pengendalian bersama melalui:
  1. Pemilikan dibawah kendali bersama;
  2. Pemilik terdiri atas keluarga dan kerabat; atau
  3. Anggota manajemen kunci bersama.

SA 560 : Peristiwa Kemudian
Auditor wajib melaksanakan prosedur audit untuk mencakup periode antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor (atau tanggal yang sedekat mungkin dengan tanggal laporan auditor). Auditor wajib memperhitungkan penilaian risiko dalam menentukan sifat dan luasnya prosedur audit, seperti (SA 560.7):
  • Memahami prosedur yang dibuat manajemen untuk memastikan bahwa peristiwa kemudian telah diidentifikasi;
  • Tanyakan kepada manjemen dan TCGW (Those Charge With Goverment) apakah peristiwa kemudian yang ada atau terjadi, berdampak terhadap laporan keuangan;
  • Membaca risalah rapat (pemilik/pemegang saham, manajemen dan TCGW), sesudah tanggal laporan keuangan dan tanyakan hal-hal yang dibahas dalam rapat yang belum ada risalah rapatnya;
  • Membaca laporan keuangan interim sesudah tanggal laporan keuangan, jika ada.

Auditor tidak berkewajiban melaksanakan prosedur audit apapun atas laporan keuangan sesudah tanggal laporan auditor. Namun, jika sesudah tanggal laporan auditor tetapi sebelum tanggal diterbitkannya laporan keuangan, auditor mengetahui adanya fakta yang jika diketahui pada tanggal laporan auditor, mungkin akan membuat auditor mengubah laporannya. Dalam hal ini auditor wajib (SA 560.10):
  • Mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen dan TCGW;
  • Menentukan apakah laporan keuangan harus diubah, dan jika demikian;
  • Menanyakan bagaimana manajemen akan menangani hal ini dalam laporan keuangan.


SA 570 : Kelangsungan Usaha
Ketika melaksanakan prosedur penilaian risiko sesuai (SA 315), auditor wajib mempertimbangkan apakah ada peristiwa atau kondisi yang mungkin menimbulkan keraguan mengenai kemampuan entitas untuk melanjutkan usahanya sebagai usaha yang berkesinambungan. Dalam melakukan hal itu, auditor harus menentukan apakah manajemen sudah melaksanakan penilaian pendahuluan tentang kemampuan entitas untuk melanjutkan usahanya sebagai usaha yang berkesinambungan (SA 570.10).

SA 580 : Representasi Tertulis
Represntasi tertulis harus dalam bentuk surat representasi yang dialamatkan kepada auditor. Jika ketentuan perundang-undangan mewajibkan manajemen membuat representasi tertulis kepada publik (written publik statement) tentang tanggung jawabnya, dan auditor memastikan bahwa pernyataan tersebut memberikan sebagian atau seluruh representasi  yang diharuskan (SA 580.15).
Salah satu tanggung jawab manajemen ketika ia menandatangani surat perikatan (engagement letter) ialah menkonfirmasi ekspektasi auditor untuk menerima penegasan tertulis (written konfirmation) mengenai representasi yang dibuatnya sehubungan dengan perikatan audit.


Jika setelah 4 halaman membaca semua ulasan Standar Audit Berbasis ISA, namun anda merasa belum cukup mengerti, berikut ada sebuah buku Standar Audit Berbasis ISA dengan harga spesial yang bisa anda miliki. mengapa harus ada standar dan kenapa harus International Standart on Auditing / ISA yang berlaku di indonesia?

Audit Berbasis ISA (Internantional Standards on Auditing)
Harga Normal Rp161.900 + diskon 10% = Hanya Rp145.710 (Stock Terbatas)
Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. Ulasan materi Audit terbaru dapat anda cek dengan klik (Materi Pengauditan lainnya) dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halam website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..

Artikel pilihan Penulis:

  1. Mengenal Akuntansi dan Share pengalaman magang di Kantor AkuntanPublik
  2. Fungsi Internal Audit dalam Sistem Pengendalian Manajemen
  3. Soal Accounting: Buatlah jurnal umum, buku besar dan 4 Laporan keuangan 
  4. Share pengalaman Magang di Kantor Akuntan Publik

Standar audit pengendalian mutu terhadap penilian risiko dan respon terhadap risiko

Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, dimana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian/Risk. Risiko dapat diartikan sebagai bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
Dalam audit laporan keuangan yang dimakasud assurance (jasa) review laporan keuangan auditan klien. Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Auditor yang melaksanakan audit dilapangan wajib memiliki surat tugas dari kantor akuntan publik.
Kantor akuntan publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan publik dalam memberikan layanan jasa keuangan atau sebagai Konsultan. Kantor akuntan publik yang memberikan jasanya kepada entitas atau perusahaan diawasi langsung oleh Otoritas jasa Keuangan (OJK). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi: menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan di Republik indonesia.


Bagi anda mahasiswa Akuntansi yang sedang mecari Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) 2015 terbaru, berikut ini adalah Standar audit tentang prinsip umum dan tanggung jawab seoarang auditor. Sudah dijelaskan diatas mengenai arti standart. Untuk lebih jelasnya silahkan baca SPAP terbaru, yang saya kutip dari Buku karangan Al.Haryono Jusup (terbitan 2014, penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) oleh Theodorus.M dan Tuanakotta (terbitan 2015, penerbit : Salemba Empat). sebagai berikut:

Penilian Risiko & Respon terhadap Risiko yang Telah dinilai:

SA 300 : Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
Perencanaan suatu audit mencakup penetapan strategi audit secara keseluruhan untuk perikatan (Penugasan) audit dan pengembangan rencana audit. Perencanaan yang cukup akan bermanfaat dalam audit atas laporan keuangan dalam beberapa hal, termasuk hal-hal sebagai berikut (SA 300.2):
  • Membantu auditor untuk mencurahkan perhatian yang tepat terhadap area yang penting dalam audit;
  • Membantu auditor untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang potensial;
  • Membantu auditor untuk mengorganisasi dan mengelola perikatan (penugasan audit) dengan baik, sehingga perikatan tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien;
  • Membantu dalam pemilihan anggota tim perikatan (Tim Audit) dengan tingkat kemampuan dan kompetensi yang tepat untuk merespon resiko yang diantisipasi, dan penugasan pekerjaan yang teapt kepada mereka;
  • Memfasilitasi arah dan supervisi atas anggota tim perikatan (tim audit) dan penelaahan atas pekerjaan mereka;
  • Membantu jika relevan, dalam pengoordinasian hasil pekerjaan yang dilakukan oleh auditor komponen dan pakar.

SA 315 : Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material melalui Pemahaman Entitas dan Lingkungannya
Dalam standar ini, menegaskan bahwa auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang apakah entitas memiliki suatu proses untuk (SA 315.paragraf 15):
  • Mengidentifikasi risiko bisnis yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan;
  • Mengestimasi signifikan risiko;
  • Menentukan kemungkinan terjadinya risiko tersebut; dan
  • Memutuskan tindakan untuk menangani risiko.
Proses penilaian risiko entitas membentuk suatu basis bagi manajemen untuk menentukan bagaimana risiko dikelola. Ketepatan atas kesesuaian proses penilaian risiko entitas dengan kondisinya ditentukan oleh pertimbangan auditor.

SA 320 : Materialitas dalam tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit
Materialitas dan resiko audit perlu dipertimbangkan sepanjang pelaksanaan audit, khususnya pada saat (SA 320.A1):
  • Mengidentifikasi dan menilai kesalahan penyajian material;
  • Menentukan sifat, saat dan luas prosedur audit selanjutnya;dan
  • Mengevaluasi dampak laporan keuangan dan dalam merumuskan opini dalam laporan auditor.
Materialitas pelaksanaan (performance materiality) adalah suatu jumlah yang ditetapkan auditor, pada tingkat yang lebih rendah dari pada materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan, untuk mengurangi tingkat rendah yang semestinya kemungkinan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi dan yang tidak terdeteksi yang secara agregat melebihi materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan (SA 320.9).
Penentuan materialitas oleh auditor membutuhkan pertimbangan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan informasi keuangan oleh para pengguna laporan keuangan. Konsep materialitas diterapkan oleh auditor pada tahap perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pada saat mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang teridentifikasi dalam audit dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi jika ada, terhadap laporan keuangan dan pada saat merumuskan opini dalam laporan auditor (SA 320).

SA 330 : Respon Auditor terhadap Risiko yang telah Dinilai
Jika auditor sudah menentukan bahwa salah saji material yang dinilai, pada tingkat asersi merupakan risiko signifikan, auditor wajib melaksanakan prosedur substantif yang khusus menanggapi risiko tersebut. Dalam hal pendekatan terhadap risiko signifikan itu hanya terdiri atas prosedur substantif, prosedur wajib uji rincian (SA 330.21)
Jika prosedur substantif dilaksanakan pada suatu tanggal interim (tanggal ditengah tahun), auditor wajib meliputi periode sisanya (antara tanggal interim sampai akhir tahun) dengan melaksanakan (SA 330.22):
  • Prosedur substantif yang dikombinasikan dengan uji pengendalian untuk periode sisa; atau
  • Prosedur substantif selanjutnya saja yang memberikan dasar yang layak untuk memperluas kesimpulan dari tanggal interim ke akhir tahun, jika auditor menentukan bahwa itu sudah cukup.

SA 402 : Pertimbangan Audit terkait dengan Entitas yang menggunakan suatu Organisasi Jasa
Menetapkan tujuan auditor berkenaan dengan audit laporan keuangan entitas pengguna organisasi pemberi jasa sebagai berikut (SA 402.7):
  • Memperoleh pemahaman yang cukup mengenai sifat dan pentingnya jasa-jasa yang diberikan organisasi pemberi jasa dan dampaknya terhadap pengendalian intern entitas yang relevan bagi audit, untuk mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji yang material;
  • Merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tanggap terhadap risiko-risiko tersebut.

SA 450 : Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang di Identifikasi Selama Audit
Tujuan auditor ialah mengevaluasi :
  • Dampak salah saji yang ditemukan, terhadap audit; dan
  • Dampak salah saji yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.

Jika setelah 4 halaman membaca semua ulasan Standar Audit Berbasis ISA, namun anda merasa belum cukup mengerti, berikut ada sebuah buku Standar Audit Berbasis ISA dengan harga spesial yang bisa anda miliki. mengapa harus ada standar dan kenapa harus International Standart on Auditing / ISA yang berlaku di indonesia?

Audit Berbasis ISA (Internantional Standards on Auditing)
Harga Normal Rp161.900 + diskon 10% = Hanya Rp145.710 (Stock Terbatas)
Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. Ulasan materi Audit terbaru dapat anda cek dengan klik (Materi Pengauditan lainnya) dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halam website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..

Artikel pilihan Penulis:

  1. Mengenal Akuntansi dan Share pengalaman magang di Kantor AkuntanPublik
  2. Fungsi Internal Audit dalam Sistem Pengendalian Manajemen
  3. Soal Accounting: Buatlah jurnal umum, buku besar dan 4 Laporan keuangan 
  4. Share pengalaman Magang di Kantor Akuntan Publik

Standar Auditing Berbasis ISA 2015

Standar Auditing adalah pedoman umum untuk membantu para Auditor dalam memenuhi tanggungjawab profesional mereka dalam pengauditan laporan keuangan historis. Di dalam Standar Audit mencakup pertimbangan kualitas profesional antara lain persyaratan kompetensi dan independensi, pelaporan dan bukti audit.


Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi profesi berkewajiban untuk menetapkan standar audit. Dengan perkembangan yang terjadi dalam era Globalisasi, IAPI telah memutuskan untuk mengadopsi International Auditing Standards (ISA) yang diterbitkan International Auditing And Assurance Standards Boards (IAASB) dan dengan demikian tidak memberlakukan lagi standar audit yang selama ini berlaku. Ikatan Akuntan Publik Indonesia menerjemahkan International Auditing Standards (ISA) kedalam bahasa indonesia dan diberi judul Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan menetapkan pemberlakukan Standar Profesional Akuntan Publik di indonesia (Jusup, 2014).
Bagi anda mahasiswa Akuntansi yang sedang mecari Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) 2015 terbaru, berikut ini adalah Standar audit tentang prinsip umum dan tanggung jawab seoarang auditor. Sudah dijelaskan diatas mengenai arti standart. Untuk lebih jelasnya silahkan baca SPAP terbaru, yang saya kutip dari Buku karangan Al.Haryono Jusup (terbitan 2014, penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) oleh Theodorus.M dan Tuanakotta (terbitan 2015, penerbit : Salemba Empat). sebagai berikut:

Prinsip Umum dan Tanggung Jawab (SA.200 s/d 265)

SA 200 : Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit
Tujuan Audit adalah untuk meningkatkan keyakinan pengguna laporan keuangan yang dituju. Hal itu dicapai melalui pernyataan suatu opini oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

SA 210 : Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit
Tujuan auditor dalam menerima atau melanjutkan penugasan audit hanya jika dasar untuk melaksanakan penugasan sudah disetujui dengan:
  • Menegaskan adanya pemahaman yang sama antara auditor dan manajemen, jika perlu dengan TCGW (Those Charge With Goverment) mengenai syarat-syarat penugasan audit; dan Memastikan bahwa prasyarat untuk suatu audit memang ada.

SA 220 : Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan
Tujuan auditor adalah mengimplementasi prosedur pengendalian mutu pada tingkat penugasan yang memberikan asurans yang layak bahwa:
  • Auditnya mematuhi Standart Profesional serta kewajiban hukum/ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan kewajiban yang ditetapkan regulator.
  • Laporan auditor yang diterbitkan, sudah tepat dalam situasi (yang dihadapi).

SA 230 : Dokumentasi Audit
Auditor wajib membuat dokumentasi audit yang cukup, yang memungkinkan auditor berpengalaman, yang tidak mempunyai hubungan sebelumnya dengan audit tersebut, memahami:
  • Sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit yang dilaksanakan sesuai ISA dan ketentuan perundang-undangan terkait (SA 230.A6-A7); serta hasil dari prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti audit yang diperoleh.
  • Hal-hal signifikan yang ditemukan dalam audit, kesimpulan atas hal-hal itu, dan kearifan profesional (profesional judgement) signifikan yang diterapkan dalam menarik kesimpulan tersebut (SA 230.A8-A11).

SA 240 : Tanggung jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam suatu Audit atas Laporan Keuangan
Tanggungjawab utama untuk pencegahan dan pendeteksian kecurangan berada pada dua pihak yaitu yang bertanggungjawab atas tata kelola entitas dan manajemen. Merupakan hal penting bahwa manajemen, dengan pengawasan oleh pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, menekankan pencegahan kecurangan yang dapat mengurangi peluang terjadinya kecurangan, dan pencegahan kecurangan (Fraud Deferrence), yang dapat membujuk individu-individu agar tidak melakukan kecurangan karena kemungkinan akan terdeteksi dan terkena hukuman.

SA 250 : Pertimbangan atas Peraturan Perundang-undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan
Ketentuan dalam Standart Audit (SA 250) dirancang untuk membantu auditor dalam mengidentifikasi kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Namun, auditor tidak bertanggungjawab untuk mencegah dan tidak mendeteksi ketidak patuhan terhadap semua peraturan perundang-undangan.

SA 260 : Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola
Auditor wajib berkomunikasi dengan TCGW (Those Charge With Goverment) mengenai tanggung jawab auditor berkenaan dengan audit atas laporan keuangan, termasuk (bahwa):
  • Auditor bertanggungjawab untuk merumuskan dan memberikan opini atas laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen dibawah pengawasan TCGW (Those Charge With Goverment).
  • Audit atas laporan keuangan tidaklah membebaskan manajemen atau TCGW (Those Charge With Goverment) dari tanggungjawab mereka (SA 260.A9-A10).

SA 265 : Pengomunikasian Defisiensi dalam Pengendalian Internal kepada Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola
Auditor wajib mengkomunikasikan secara tertulis kepada TCGW (Those Charge With Goverment) tentang kelemahan signifikan dalam pengendalian intern yang ditemukan selama audit secara tepat waktu (SA 265.A12-A18, A27).

Jika setelah 4 halaman membaca semua ulasan Standar Audit Berbasis ISA, namun anda merasa belum cukup mengerti, berikut ada sebuah buku Standar Audit Berbasis ISA dengan harga spesial yang bisa anda miliki. mengapa harus ada standar dan kenapa harus International Standart on Auditing / ISA yang berlaku di indonesia?

Audit Berbasis ISA (Internantional Standards on Auditing)
Harga Normal Rp161.900 + diskon 10% = Hanya Rp145.710 (Stock Terbatas)
Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. Ulasan materi Audit terbaru dapat anda cek dengan klik (Materi Pengauditan lainnya) dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halam website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..