Komponen Pengendalian Internal di dalam manajemen Perusahaan

Apakah anda sedang mencari fungsi dan tugas Internal audit perusahaan? Sebelum membahas lebih jauh, kami ingin anda mengetahui Sistem pengendalian manajemen dan 5 komponen di dalam perusahaan. Baik itu perusahaan swasta, atau perusahaan BUMN yg ada di indonesia.  Komponen pengendalian internal dalam sistem pengendalian Internal (SPI) di manajemen perusahaan Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, pengendalian internal dijalankan sebuah Internal kontrol / Auditor perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam mencapai tujuan entitas. Maksud tujuan ini terkait dengan perusahaan itu sendiri, apakah bergerak pada bidang perdagangan yg umumnya consumer goods, obat-obatan, material building, atau produk asuransi dan jasa keuangan layanan perbankan dan Lising (untuk menjamin pembayaran angsuran kredit customer) suatu produk yg juga barang atau jasa.
Berikut merupakan bagan 5 komponen pengendalian internal (SPI) agar lebih mudah dipahami. bagaimana komponen pengendalian manajemen internal audit perusahaan dapat terbentuk?



Komponen Pengendalian Internal (SPI) dapat terbentuk, apabila memenuhi 5 kriteria yg terdiri dari: Lingkungan Pengendalian (Environment Control), Penaksiran Risiko (Risk Assesment)Aktivitas Pengendalian (Activity Control), Informasi Dan Komunikasi (Information and Communication), serta Pemantauan (Monitoring)Sistem pengendalian manajemen Menurut COSO framework, atau yg biasa disebut Pengendalian internal (Internal control) untuk lebih detail penjelasan komponen SPI yang saling terkait, sebagai berikut,

1. Lingkungan Pengendalian (Environment Control)

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian internal, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain seperti,integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan Sumber daya manusia.

2. Penaksiran Risiko (Risk Assesment)

Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan tujuan risiko dalam laporan keuangan adalah untuk mengidentifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU(Prisnsip Akuntansi Berlaku Umum) yang berlaku di Indonesia.

Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan keuangan dengan aktivitas seperti, pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan dalam lingkungan operasi, personel (karyawan) baru, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.


3. Aktivitas Pengendalian (Activity Control)

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan review terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut:
a) Pengendalian Pemrosesan Informasi
  • Otorisasi yang tepat
  • Pencatatan dan dokumentasi
  • Pengendalian umum
  • Pengendalian aplikasi
  • Pemeriksaan independen
b) Pemisahan tugas
c) Pengendalian fisik
d) Telaah kinerja

4. Informasi Dan Komunikasi (Information and Communication)

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam pelaporan keuangan. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami, hal berikut:
  • Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
  • Bagaimana transaksi tersebut dimulai
  • Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam      pengolahan dan pelaporan transaksi
  • Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.

5. Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya.
Di berbagai entitas, auditor internal(Auditor dalam satu entitas) atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian intern tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Lima komponen yang saling berkaitan sebagai pengendalian internal suatu entitas/perusahaan sudah dijelaskan diatas. 

Jika ada yang belum jelas, silahkan tinggalkan pesan pada kolom komentar... :D

Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. Ulasan materi Sistem Pengendalian Manajemen terbaru dapat anda cek (Materi Sistem Pengendalian Manajemen lainnya) dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halaman website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..

Artikel pilihan penulis:

  1. Cara daftar Google Adsense untuk Channel Youtube dan Website
  2. Cara menghasilkan Uang di Internet tanpa modal yang terbukti
  3. 13 Referensi: Alasan Karyawan untuk Libur Kerja

Related Posts

Komponen Pengendalian Internal di dalam manajemen Perusahaan
4/ 5
Oleh