Laporan keuangan yang dibuat oleh
manajemen perusahaan disebut asersi-asersi atau pendapat manajemen. Asersi tersebut
ada 5 macam, eksistensi, kelengkapan, membuktikan hak dan kewajiban, penilaian
dan alokasi serta penyajian dan pengungkapan. Audit dilakukan untuk menentukan
laporan keuangan sebagai keseluruhan informasi kuantitatif, obyektif yang
sangat berguna untuk bagian internal dan eksternal perusahaan yang telah di
periksa dan dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah di tetapkan
oleh pihak manajemen perusahaan.
Auditor menguji laporan keuangan
dengan menguji kebenaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan
apakah telah disajikan secara wajar dalam laporan keuangan sebelum
dipublikasikan. Dalam hal ini bursa efek atau pihak-pihak yang berkepentingan (eksternal/internal).
Ada 5 Asersi Asersi manajemen dalam Audit laporan keuangan entitas
1. Asersi Exsistensi / Keterjadian atau Keberadaan
Auditor menguji Keterjadian
transaksi-transaksi yang ada dalam akun-akun laporan keuangan benar-benar terjadi (Bukan fiktif). Dan apakah transaksi yg terjadi telah
sesuai tanggal dan obyektif (metode Accrual basic) telah di cutt of / di tutup per tanggal Neraca. Auditor akan memrikasa memeriksa
semua bukti transaksi berdasarkan sampel yg telah dipilih, seperti:
- Kuitansi,
- faktur pembelian dan penjualan,
- Nota debet,
- Nota kredit,
- Nota kontan, cek / Giro ;Jika anda lupa materinya,
Bukti
transaksi yang terkumpul akan ditentukan Auditor untuk diambil sebagai sampel
pemeriksaan agar audit laporan keuangan dapat berjalan dengan efisien dan
selesai tepat waktu.
2. Asersi Completnes / Kelengkapan
Auditor menguji bahwa jumlah saldo-saldo
yang telah tersaji dalam laporan keuangan dalam laporan neraca atau laporan
laba/rugi sudah kesemuanya (Complete) tercatat sesuai transaksi yang terjadi dari tanggal
1 januari hingga 31 desember (satu periode). pemeriksaan ini untuk memastikan
tidak ada catatan transaksi yang terlewat atau terselip dalam laporan keuangan yang kemungkinan
belum dicatat oleh pihak manajemen perusahaan.
3. Asersi Pembuktian Hak dan Kewajiban
Pemeriksaan ini dilakukan Auditor
untuk membuktikan bahwa klien perusahaan mempunyai hak atas aktiva yang
dilaporakan dalam neraca dengan melihat bukti kepemilikan aktiva, seperti:
- Kendaraan dengan bukti STNK,
- Aset tetap (tanah dan bangunan) dengan bukti kepemilikan surat jual-beli tanah, dan
- Sertifikat tanah dengan bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan, serta lain sebaginya.
Membuktikan kebenaran akan adanya
pasiva/kewajiban-kewajiban berupa utang jangka pendek dan atau utang jangka
panjang benar-benar dimiliki oleh klien perusahaan yang tersaji dalam laporan
neraca perusahaan dengan cara konfirmasi dan memakai Prosedur audit test Hutang.
Jika anda Lupa materinya, silahkan buka: Apa itu Aktiva dan Pasiva pada Posisi Keuangan?
4. Asersi Penilaian dan Alokasi
Pemeriksaan yang dilakukan Auditor
untuk Penilaian pada rekening neraca dan laba/rugi yang sudah dicatat oleh
manajemen perusahaan apakah sudah dicantumkan atau dicatat pada jumlah saldo
yang sebenarnya, seperti:
- Manajemen membuat asersi bahwa aset tetap dicatat berdasarkan harga pemerolehan dikurangkan dengan penyusutan aset tetap berdasarkan golongan dan prosentase aset tetap.
- Pemerolehan aset tetap secara sistematis dialokasikan ke dalam periode-periode akuntansi selanjutnya dalam laporan neraca perusahaan.
Pemeriksaan auditor selanjutnya mengecek
kebenaran alokasi untuk rekeing Laba/rugi disajikan manajemen perusahaan dengan
benar antara pendapatan dan biaya/beban,seperti:
- Manajemen membuat asersi bahwa harga perolehan dari Harga pokok produk (HPP) dengan prosentase 80%. Kami rasa semua pembaca mengerti arti angka 80% tersebut.
5. Asersi Penyajian dan Pengungkapan
Dalam hal Penyajian, Auditor harus
mengidentifikasi apakah rekening dalam neraca atau laporan laba/rugi harus
jelas identitas dan klasifikasi akunnya (apakah asset atau kewajiban atau equitas).
Dalam hal Pengungkapan auditor harus memastikan bahwa akun-akun dan komponen dalam laporan keuangan yang diungkapakan
manajemen dalam laporan keuangan perusahaan telah tersaji dengan
benar dan semestinya.
Semua pemeriksaan yang telah Auditor
lakukan dilapangan dengan semua bukti-bukti yang terkumpul untuk pemeriksaan audit
laporan keuangan harus sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
yang berlaku di indonesia. Adanya auditor dalam hal laporan
keuangan untuk mencegah pembaca laporan keuangan atau pihak-pihak berkepentingan
(internal/eksternal) tersesat atau disesatkan atau salah mengidentifikasi.
Tujuan audit dalam Laporan keuangan
Pendapat Auditor atas laporan
keuangan perusahaan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang diatur dalam SAK
(Standart Akuntansi Keuangan) dan tujuan auditor hanya sebatas menyatakan pendapat
yang tertuang dalam Laporan Auditor Independen (LAI). laporan keuangan
perusahaan yang disajikan pihak manajemen perusahaan dan telah diperiksa, maka auditor wajib memberikan pendapat atas laporan keuangan klien dengan pendapat:
- Wajar
- Wajar tanpa pengecualian
- Wajar dengan pengecualian
- Tidak Wajar, atau
- Tidak Memberi pendapat
Sebelum memberikan pendapat atas
laporan keuangan manajemen, Auditor harus menguji atau memeriksa 5
Asersi-asersi atau pendapat manjemen atas laporan keuangan perusahaan. agar
auditor dapat memberikan pendapat secara tepat dan atau atas dasar obyektif
laporan keuangan untuk tetap menjaga keakuratan audit laporan keuangan.
Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. Ulasan materi Audit terbaru dapat anda cek dengan klik (Materi Pengauditan lainnya) dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halam website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..
Asersi manajemen dalam audit laporan keuangan entitas
4/
5
Oleh
Admin