Karena corona pegawai kehilangan kerja - Data sebut 2,8 Juta Pekerja indonesia di PHK

Corona membawa duka bagi dunia kerja nasional indonesia. Pasalnya data update per 13 April 2020 di Indonesia sudah 2,8 Juta pekerja yg terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masal akibat melambatnya perputaran roda ekonomi global.
Bukan hanya di Indonesia, Negara maju seperti Amerika serikat, Italy dan Negara timur tengah juga merasakan dampak ekonomi global yg semakin buruk. Bukan saja pada sektor kesehatan yg diserang pandemi virus covid19 atau corona, sektor pariwisata dan ekonomi juga terkena imbasnya.

Saat penulis melakukan perjalanan, penulis bertemu dengan driver ojek online yg sangat berkeluh kesah atas wabah bencana yg sedang melanda Indonesia, beliau berkata “Benar memang pembatasan interaksi sosial dan tetap tinggal dirumah merupakan langkah terbaik untuk memutus rantai penyebaran pandemi virus corona. Tapi saya juga punya anak, punya istri, pekerjaan saya hanya sebagai tukang ojek online. Kalau saya tetap tinggal di rumah tanpa bekerja, anak dan istri saya mau makan apa??”
Situasi semakin buruk!! Pemerintah Jakarta tetapkan PSBB per 10 April 2020 - Pembatasan Sosial Berskala Besar yg artinya moda transportasi angkutan umum hanya boleh di isi 50% penumpang. Jika bis memiliki 50 kursi, hanya boleh di isi penumpang sebanyak 25 orang. Begitu juga pemberlakukan untuk mobil pribadi. POLRI dan TNI diturunkan untuk membantu menertibkan pengendara sepeda motor yg tidak memakai masker - akan ditilang dan diberikan masker. Kamtibnas berpatroli untuk menjaga interaksi warga yg kumpul-kumpul lebih dari 10 orang dalam 1 tempat. Biasanya tempat makan, warung kopi dan lainnya. Roda 2 hanya untuk dipakai pribadi, Driver ojek onliene (Ojol) Motor hanya bisa mengambil orderan mengirim makanan/food dan paket/kirim barang. Aturan ini dipertegas Perusahaan ojek online dengan menghapus Fungsi order Grab bike (aplikasi Grab) dan Fungsi order Goride (aplikasi gojek) untuk mengangkut penumpang sepeda motor.

Karena corona pegawai kehilangan kerja

Data sebut 2,8 Juta pekerja indonesia di PHK 

Dilansir dari Inews.id pada 14 April 2020 - Kemenaker: 2,8 Juta Pekerja Di-PHK dan Dirumahkan karena Corona
Wabah Covid-19 atau virus corona telah memicu permasalahan terhadap aspek tenaga kerja nasional. Hal tersebut tak terlepas dari banyaknya tenaga kerja nasional yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau terpaksa dirumahkan sementara akibat roda perekonomian nasional yang terhambat imbas wabah virus corona.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Bambang Satrio Lelono menuturkan, kondisi ketenagakerjaan nasional saat ini cukup berat akibat wabah virus corona. Dia juga mengatakan Kemnaker sudah memiliki data mengenai sektor tenaga kerja yang terdampak virus corona. Tercatat ada 2,8 juta pekerja yang mengalami PHK hingga dirumahkan.
 
“Catatan kami yang dihimpun dari asosiasi dunia usaha, industri, dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) seluruh Indonesia, sudah ada pekerja formal yang ter-PHK jumlahnya 212.394 (orang), sementara pekerja formal yang dirumahkan ini bisa tidak digaji sama sekali atau digaji sebagian, itu jumlahnya ada 1.205.191 (orang). Jadi total pekerja yang dirumahkan dan di-PHK ada lebih dari 1,4 juta (orang),” kata Bambang saat diskusi virtual, Senin (13/4/2020).

Bambang menambahkan sudah ada sekitar 282.000 lebih tenaga kerja di sektor informal yang terpaksa dirumahkan hingga di-PHK hingga saat ini. Pihak Kemnaker sendiri juga turut menghimpun data dari BPJS Ketenagakerjaan terkait dengan data tenaga kerja yang terdampak dari wabah virus corona.

Hal serupa juga di lansir dari Liputan6.com - ILO: 1,25 Miliar Pekerja Dunia Terancam Kena PHK Akibat Corona
Organisasi Buruh Internasional (ILO) melaporkan, sebanyak 81 persen dari tenaga kerja global yang berjumlah sekitar 3,3 miliar, atau 2,67 miliar pekerja saat ini terkena dampak penutupan tempat kerja akibat pandemi virus corona (Covid-19). Sementara 1,25 miliar pekerja diantaranya terancam kena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Para pekerja dan dunia usaha sedang menghadapi bencana, baik di perekonomian maju dan bekembang. Banyak dari mereka berada dalam pekerjaan yang berupah rendah dan berketerampilan rendah, sehingga hilangnya pendapatan secara mendadak menghancurkan kehidupan mereka. “Direktur Jenderal ILO Guy Ryder dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (9/4/2020).
Dunia sedang berupaya bangkit dari pandemic Virus corona yg sedang menjangkiti bumi. Mari kita semua menjaga kesehatan untuk selalu mencuci tangan, mandi + mengganti baju setelah bepergian dan selalu gunakan masker saat keluar rumah. Semoga wabah virus corona segera berlalu dan dunia menjadi tentram kembali. Bagaimana dengan daerah Anda?

Demikian yang bisa Penulis sajikan untuk anda. Ulasan materi update artikel terbaru bisa anda cek (klik Update artikel lainnya) dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halaman website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..

Artikel pilihan penulis:

  1. Temukan 21 Ide Bisnis Online tanpa Modal di tahun 2020
  2. Pencairan $100 Dollar dari Google Adsense
  3. Share Cerita Magang: Pengalaman 3 bulan Magang di Kantor Akuntan Publik
  4. Cara Kirim Uang di Alfamart dengan True - MONEY tanpa rekening Bank
  5. Cek saldo Rekening di ATM Bersama - tarif transaksinya bikin kaget!
  6. tahun 2020 : ini 8 Cara mudah Topup saldo Gopay dan Keuntungannya
  7. hey! malam minggu jomblo? pake dong 2 Aplikasi cari jodoh terdekat

Related Posts

Karena corona pegawai kehilangan kerja - Data sebut 2,8 Juta Pekerja indonesia di PHK
4/ 5
Oleh