Bukan IPK Penentu masa depan dan karir

Sudah lama saya tidak update Website kesayangan saya yg Cuma satu-satunya ini. Saya sangat sibuk akhir-akhir ini. Banyak kerjaan yang membuat saya merasa lelah ketika malam hari. Sehingga saya memutuskan untuk beristirahat dari pada menambah update jumlah artikel ini.
Alasan utamanya yaitu, saya merasa sangat malas, ketika melihat penghasilan website ini sejak 1 september lalu hingga sekarang belum menyentuh angka 2.000 rupi-ing. Menjengkelkan bukan ?
Tapi namanya sudah memiliki website, maka harus berusaha untuk update dong. Hhe..
Ok teman-teman saya akan menceritakan kesibukan saya selama ini. Saya mulai kuliah pada 14 september 2012. Nah… sekarang saya sudah semester 9. Belum juga lulus. Wkwkwk… hal ini dikarenakan saya mengambil cuti kuliah selama 1 semester di awal semester 3 kuliah. Saya merasa tak punya pandangan waktu itu, mengapa kuliah lebih mudah bila dibandingkan saat belajar di waktu SMA. Saya lulusan SMAN8 Purworejo tahun 2012.
Saya masih ingat ketika dulu SMA, datang jam 07.00 pagi. Pulang jam 14.00 siang. Capek, letih, penat, gak ada ojek. Saya naik angkot keles, hanya 2.000 rupiah saja. Berbeda dengan SMA lain pada umumnya, di SMA saya sudah ada jam extra kulikuler sejak kelas 1 SMA. Kecuali hari jumat, karna ini hari khusus anak penggalang. Tau dong artinya apa?
Ya udah tak kasih tau, penggalang itu bahasa lainnya prajamuda karana atau di singkat (PRAMUKA).hari jumat selain hari yang suci, juga hari yang mengasikan. Yang mana di hari tersebut akan ada tambahan materi dari kakak dewan ambalat. Mulai dari menghafal TRI SATYA dan DASA DHARMA PRAMUKA, melatih kekompakan dalam baris berbaris dan lainnya, yang membuat harimu tertawa bersama teman-teman.

Nah balik lagi ni, runtut dari cerita di atas. Ketika saya kuliah, saya berpikir keras, apa iya orang lulus kuliah bisa jadi orang besar? Kenapa orang-orang besar harus kuliah? Atau untuk menduduki jabatan tinggi harus lulus perguruan tinggi. Kita ambil saja contoh dari MENDIKBUD Bapak Anies Baswedan.

Sedikit Biografi dari Bapak Anies Baswedan yang saya kutip dari wikipedia :

Anies Rasyid Baswedan, Ph.D, (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969; umur 47 tahun) adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ke-26 di Kabinet Kerja yang menjabat sejak 26 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016. Dalam pertengahan periode Kabinet, Ia digantikan oleh Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dalam perombakan Kabinet 27 Juli 2016. Ia adalah seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia. Ia merupakan cucu dari pejuang kemerdekaanAbdurrahman Baswedan. Ia menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun.
Pendidikan :
1.      UGM (1989-1995) di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
2.      Amerika Serikat (1997-2005) Setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.

Cuti semester 3 sudah saya lalui selama 6 bulan lamanya. Apakah saya berdiam diri? Tentu tidak. Saya mencari dan terus mencari hingga sisa-sisa tenaga saya habis. Karna saya yakin akan ada jawaban mengapa orang lulus kuliah bisa menjadi orang besar. Jawabannya sederhana teman-teman. Hanya ada 3 hal, seperti dibawah ini :

1.      Cara Berpikir (Mindset)

Tahukah anda, mengapa manusia dikatakan mahluk paling sempurna?
Secara khasat mata sempurna itu bisa di artikan memiliki anatomi tubuh yang lengkap. Tapi bukan itu yang dikatakan sempurna. Secara khasat mata anatomi anda lengkap tetapi tak ada fikiran. (apa jadinya?) jawabannya orang gila.
Manusia bisa dikatakan sempurna jika memiliki akal dan budi pekerti yang baik. Saya heran dengan tayang televisi pada stasiun T****  seven yang mempertontonkan kepandaian hewan-hewan yang mampu berhitung, memainkan piano, memainkan gitar, (bahkan suling bambu), menari atau dansa. Seperti contohnya : Simpanse, Burung kakak tua, gajah dan lumba-lumba. Yang dikatakan memiliki kecerdasan berfikir. Hewan itu bisa karna dilatih, semua hewan mamalia cerdas pasti memiliki pelatih (pawang). Bukan intuisi atau cara berpikirnya yang membuat hewan-hewan itu bisa melakukan apa yg selama ini kita lihat.
Tapi sebagai manusia, anda punya intuisi (punya pikiran) yang bisa anda gunakan sebagai senjata pamungkas untuk meraih dunia kecil ini. Sebagai manusia yang mempunyai pendidikan. Sudah sepatutnya mempunyai cara pandang, cara berpikir, cara untuk mikir dan cara-cara yang mampu melahirkan gagasan baru didunia ini. Dunia ini sempit. Kehidupan hanya kau lalui dengan makan, minum, tidur dan kegiatan-kegiatan lain sebagai pelengkap hari selama 24 jam. Jangan biarkan ini menahun dengan cara berpikir simple dalam otak anda.

Ingatlah!! Manusia cerdas adalah manusia yang mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang dapat menambah pengetahuan dan bisa membantu orang lain. Manusia adalah mahluk yang memiliki cara pikir sendiri. Sejak zaman peradaban manusia sejarah dan prasejarah, manusia modern menemukan alat-alat atau peninggalan-peninggaln artefak manusia kuno. Pertanyaannya : apakah bisa benda itu muncul begitu saja dari dalam bumi? Apakah bisa benda itu lahir tanpa pemikiran manusia terdahulu ? yang di mulai dengan pengelompokan benda atau alat-alat berburu (kapak,tombak,panah dari batu), benda atau alat-alat bertani (cangkul dari batu) dan lain sebagainya di museum-museum sejarah.berpikirlah sedari sekarang. Orang tua anda semakin lama semakin tua, mau makan apa jika anda tidak bisa melahirkan pemikiran atau gagasan untuk menghidupi dirimu dan keluargamu esok : )

2.      Pantang menyerah (Never Give up)

Untuk menjadi orang besar, nilai kuliah dan lembaran ijazah saja tak cukup. Kamu harus punya sikap pantang menyerah. Sudah hukum pasti di dunia ini untuk menjadi besar harus menghadapi berbagai masalah, mulai dari ekonomi, sosial, agama, pendidikan  prestasi, sosial dan budaya. Kesemua itu berlangsung di setiap hari-hari kita dengan lingkungan tempat tinggal.
Jika anda saat ini punya masalah, coba baca kutipan saya. Ada dua tipe orang yang takut gagal menurut saya :
Orang yang takut menghadapi kegagalan karna berfikir untuk gagal atau orang yang mencoba untuk berhasil akan tetapi masih gagal.
Lantas suksesnya mana kakak ?!!
Sukses itu seperti mengambil buah kelapa muda dari pohon yang tinggi. Apakah bisa kau menikamati segarnya air kelapa jika tanpa usaha memetiknya?
Apakah kamu bisa menikmati manisnya air kelapa muda jika kau hanya memandangnya?
Semua itu tergantung dari usaha anda untuk meraih sesuatu apa yang anda cita-citakan. 

3.      Tindakan (action)

Orang yang terpelajar akan mampu menghargai orang lain. Dari cara bersikap, berpakaian dan cara berbicara. Banyak pemuda lulusan perguruan tinggi yang tak memiliki moral. Kenapa? Ya begitu… jika yang di incar selama kuliah hanya ijazah. Apa toh artinya selembar kertas keterangan lulus dan IPK 4,01. Bila bersikap kepada orang lain masih saja sembrono. Yang memiliki kekuasaan tak melihat kebutuhan orang banyak. Duit rakyat pun di embat, jika saja sejak Indonesia merdeka 1945 Negara ini dikuasai orang yang bertindak jujur, gak ada lagi orang miskin. Jika pejabat sekarang tidak bisa merubah Indonesia menjadi lebih baik? Maka kita sebagai pemuda esok akan merubah negri kita menjadi makmur dan lebih baik. Ammiiin


Related Posts

Bukan IPK Penentu masa depan dan karir
4/ 5
Oleh