Materialitas dan Resiko Audit

Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang  dapat dilihat dari keadaan yang melingkupinya. Materialitas  dapat mengakibatkan perubahan atau pengaruh terhadap pertimbangan orang-orang yang berkepentingan yang meletakan kepercayaan terhadap informasi akuntansi.
materialitas menyebabkan adanya penghilangan atau dihilangkan dari salah saji informasi akuntansi. maka auditor perlu menilai materialitas pada tahap perencanaan materialitas.

Hal ini biasanya berkaitan dengan audit sampel yang dilakukan auditor. salah dalam menentukan sampel audit juga akan mempengaruhi kualitas audit yang nantinya akan menyebabkan timbulnya resiko audit.

Perencanaan Materialitas

Auditor melakukan pertimbangan awal untuk menentukan tingkat materialitas perencanaan. Perencanaan materialitas pada perusahaan klien setiap auditor dapat berbeda dengan tingkat materialitas pada saat pengambilan kesimpulan audit, juga pada saat  mengevaluasi temuan audit. Hal ini disebabkan karena keadaan yang melingkupi berubah, informasi tambahan tentang klien dapat diperoleh selama berlangsungnya audit.
Pertimbangan dalam perencanaan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitataif. Pertimbangan kuantitatif berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah tertentu dalam laporan keuangan. Pertimbangan kualitatif berkaitan dengan penyebab salah saji yang material dalam perencanaan material.
Pertimbangan kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan oleh auditor dalam mempertimbangkan  rencana materialitas pada tahap pelaksanaan audit perusahaan klien.

Hubungan salah saji kuantitatif dengan jumlah tertentu dalam laporan keuangan

  1. Laba bersih sebelum pajak dalam laporan keuangan
  2. Jumlah aktiva dalam neraca
  3. Jumlah aktiva lancar dalam neraca, dan
  4. Jumlah ekuitas pemegang saham dalam neraca

Faktor kualitatif yang menyebabkan materialitas

- Kemungkinan terjadinya pembayaran yang melanggar hukum

- Kemungkinan terjadinya kecurangan/Fraud dalam perusahaan klien

- Syarat yang tercantum dalam perjanjian penarikan kredit dari bank yang mengharuskan klien untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan pada tingkat minimum

- Adanya gangguan dalam tren laba, sperti perubahan harga dipasar, dan

- Sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan perusahaan


Materi terkait materialitas selanjutnya yaitu resiko audit. Untuk mendeteksi resiko-resiko apa saja yang akan dihadapi auditor jika mengaudit perusahaan klien. tidak semua klien yang meminta jasa audit di kantor akuntan publik disetujui, karena adanya resiko audit dalam pekerjaan yang kesemuanya tertuang dalam SPAP (Standar Praktik Akuntan Publik Profesional) dalam menjalankan audit diperusahaan klien.

RESIKO AUDIT

Sebelum melakukan audit diperusahaan klien, maka auditor perlu melakukan tahap perencanaan audit untuk menemukan resiko-resiko audit yang terdapat dalam perusahaan klien, hal ini dilakukan untuk mempermudah pekerjaan auditor dalam menilai materialitas instansi dalam resiko auditnya. Ada tiga macam resiko audit sebelum auditor melaksanakan asudit di instansi.

Secara umum, resiko audit bisa dipengaruhi oleh hal-hal berikut :

Resiko Bawaan atau Risiko Melekat (Inherent Risk)

Kemungkinan adanya kekeliruan atau salah saji dalam segmen audit yang melampaui batas toleransi, sebelum memperhitungkan faktor efektivitas pengendalian intern. Resiko bawaan menunjukkan faktor-faktor kerentanan laporan keuangan terhadap kekeliruan yang material dengan asumsi tidak ada pengendalian intern.
Bila auditor berkesimpulan bahwa akan banyak kemungkinan terjadi kekeliruan tanpa pengendalian intern, berarti risiko bawaannya tinggi. Faktor pengendalian intern tidak diperhitungkan dalam menetapkan inherent risk (risiko bawaan) karena dalam model risiko audit hal itu akan diperhitungkan tersendiri sebagai risiko pengendalian.
Hubungan antara risiko bawaan (inherent risk) dengan risiko penemuan (planned detection risk) serta rencana pengumpulan bukti adalah bahwa inherent risk sifatnya berbanding terbalik dengan planned detection risk rendah, maka planned detection risk tinggi dan bukti yang harus dikumpulkan sedikit.
Contohnya sebagai berikut :
  1. Akun kas, memiliki resiko bawaan atau resiko melekat dari pada aktiva tetap
  2. Dikarenakan kas tidak mempunyai bukti kepemilikan (sifat : inherent risk)

Risiko Pengendalian (Control Risk)

Penetapan auditor memungkinan adanya kekeliruan (salah saji) dalam segmentas  audit yang melampaui batas toleransi yang tidak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian internal klien. Pengendalian manajemen perusahaan klien buruk/kurang baik dalam pengendalian, sehingga tidak bisa dikendalikan auditor.
Risiko pengendalian (control risk) mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
  1. Apakah struktur pengendalian internal perusahaan klien sudah efektif untuk mendeteksi atau mencegah kekeliruan dalam perusahaan.
  2. Auditor dapat membuat penetapan resiko pengendalian dibawah nilai maksimum (100%) dalam rencana audit.

Penemuan Resiko (Detection Risk)

Penemuan resiko menunjukan bahwa bukti yang dikumpulkan auditor dalam perusahaan klien menemukan kekeliruan yang melampaui jumlah yang dapat ditoleransi. Resiko bukti fisik dapat dikendalikan oleh auditor. Karna biasanya disebabkan akuntan perusahaan hanya mengamati bukti fisik, atau akuntan salah dalam memilih sample bukti.
Ada dua hal penting yang harus diperhatikan auditor dalam penemuan resiko :
  1. Penemuan risiko yang direncanakan hanya akan berubah jika auditor mengubah salah satu unsur lainnya dalam penemuan resiko.
  2. Penemuan resiko menentukan besarnya bukti yang akan dikumpulkan. Hubungan antara penemuan resiko dengan bukti berbanding terbalik. Jika nilai risiko penemuan yang direncanakan diperkecil, berarti jumlah bukti yang harus dikumpulkan auditor dalam audit perusahaan klien lebih banyak.
Tujuan auditor dalam melakukan audit risk (Risiko Audit) untuk mempermudah auditor dalam melaksanakan tugas audit laporan keuangan diperusahaan klien.

Baca juga: 2 Pertanyaan HRD yang paling sering muncul dalam wawancara kerja

Bila setelah membaca semua ulasan materi website dan anda belum cukup mengerti, berikut ada sebuah buku  Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik  (Edisi 4); Ditulis oleh: Sukrisno Agoes 
Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik (Buku 1) (Edisi 4)
Harga Normal Rp154.900 + Diskon 10% = Hanya Rp139.410 (Stock Terbatas)
Demikian yang bisa kami sajikan untuk anda. nantikan ulasan materi Audit lainnya dalam website ini. Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halam website untuk terus mengikuti materi terbaru. tetap sabar menanti ya..

Artikel pilihan Penulis:

  1. Mengenal Akuntansi dan Share pengalaman magang di Kantor AkuntanPublik
  2. Fungsi Internal Audit dalam Sistem Pengendalian Manajemen
  3. Soal Accounting: Buatlah jurnal umum, buku besar dan 4 Laporan keuangan 
  4. Share pengalaman Magang di Kantor Akuntan Publik

Related Posts

Materialitas dan Resiko Audit
4/ 5
Oleh